Rabu, 23 Mei 2012

Hilangnya Ruh Reformasi


Dokumentasi Di Depan Kantor DPRD-SU

Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa. Di Indonesia, kata Reformasi umumnya merujuk kepada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharto atau era setelah Orde Baru.
Reformasi 1998 memang berhasil menurunkan Soeharto sebagai penguasa rezim Orde Baru selama 33 tahun. Namun hingga 14 tahun ini, proses perubahan belum berhasil membenahi sistem demokrasi Indonesia dengan orientasi yang jelas. Reformasi justru membuka pintu gerbang bagi liberasi politik dan ekonomi yang kapitalistik. Berdalih dengan adanya demokrasi di Indonesia menjadi salah satu ajang bagi para elit politik untuk memperebutkan kekuasan dengan menghalalkan segala cara.
Menilai selama 14 tahun ini. perjalanan reformasi (1998-2012) yang dilakukan pemerintah belum berhasil memenuhi cita-cita reformasi. Cita-cita reformasi itu antara lain terkait keamanan, kemandirian, kesejahteraan, kecerdasan, kewibawaan, harga diri serta martabat bangsa di mata dunia internasional.
Pembelokan arah dari reformasi tersebut, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan bangsa Indonesia lari dari tujuan-tujuan nasionalnya. Padahal, Indonesia punya semua syarat untuk menjadi bangsa besar dan tidak membutuhkan hadiah luar negeri untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
Yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini adalah seorang pemimpin berjiwa Visioner yang mampu mendefinisikan kepentingan nasional dan berani menjadi 'imam' untuk menegakkan empat pilar kebangsaan ini dengan segala risiko. Namun tidak mudah untuk mencari seorang pemimpin bangsa yang mempunyai jiwa Visioner.
Mudah-mudahan melalui Pemilu 2014 yang akan datang muncul sosok-sosok pemimpin yang benar-benar mampu untuk mewujudkan cita-cita dari reformasi banga Indonesia. Bukan pemimpin yang hanya bisa mengumbar janji semata ketika kampanye!!!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar