Janganlah
masalah yang menimpa kita dianggap sebagai beban apalagi bencana, namun
anggaplah sebagai karunia untuk meningkatkan ilmu, amal, wawasan dan kemuliaan
di sisi Allah SWT.
Fitnah,
musibah, kekurangan harta, penyakit, penghinaan, adalah sebagian masalah yang
akan selalu menghampiri kita. Kemanapun kita pergi dan dimanapun kita berada,
ia akan selalu turut serta.
Masalahnya,
bagaimana sikap kita terhadap masalah tersebut ?.
Inilah
yang akan menentukan sukses tidaknya hidup kita; bahagia atau nestapanya
perasaan kita.
Bukankah
selama bertahun-tahun sekolah, kita harus menghadapi berbagai macam ujian
hingga akhirnya kita lulus dan dihormati sebagai orang berpendidikan ?.
Kuncinya
yaitu, bila ingin mendapatkan nilai terbaik, kita harus mempersiapkan diri
dengan belajar dan berlatih terus menerus. Setelah itu hadapi ujian dengan niat
dan cara terbaik agar lulus dengan nilai terbaik.
Nah,
ketika dihadapkan pada sebuah masalah, sikap seperti apa yang harus kita ambil
?
Berikut
ini adalah cara menghadapi
masalah yang harus kita lakukan :
Pertama,
jangan panik
Saat
tertimpa suatu masalah, langkah pertama yang harus kita ambil adalah jangan
panik. Kepanikan hanya akan menambah masalah daripada menyelesaikan masalah.
Maka latih diri dan keluarga untuk tenang dan tidak panik menghadapi situasi
segawat apapun.
Kedua, jangan emosional
Jangan
terpancing untuk marah dan bertindak emosional ketika kita dihadapkan pada
suatu masalah. Marah hanya akan memuaskan nafsu, sedangkan nafsu yang tidak
terkendali bukan jalan meraih kebenaran dan kemuliaan hidup. Bukan tidak boleh
kita bertindak, yang tidak boleh adalah bertindak secara emosional.
Ketiga, jangan tergesa-gesa
Tergesa-gesa
itu berasal dari setan. Tindakan tergesa-gesa hanya akan menuai penyesalan.
Maka kendalikan diri, jangan ingin cepat-cepat menyelesaikan suatu aktivitas
tanpa perhitungan matang. Saat kita dihadapkan pada masalah yang rumit, segera
petakan masalah tersebut, kumpulkan informasi secara BAL (benar, akurat, dan
lengkap). Setelah informasi terkumpul baru kita membuat keputusan dan segera
bertindak.
Keempat, jangan larut (terlalu) mendramatisasi
Sebagian
penderitaan yang dialami adalah hasil dramatisasi pikiran kita sendiri.
Akibatnya persoalan jadi tampak gawat, darurat, dan mencekam. Padahal boleh
jadi setelah dijalani, masalah tersebut tidak segawat dan semencekam yang
diperkirakan.
Kelima, jangan putus asa
Masalah
akan membuat kita terpuruk dan menjadi hina, bila kita putus asa menghadapinya.
Putus asa terlarang bagi seorang Muslim. Putus asa lahir dari lemahnya ilmu dan
keyakinan pada Allah SWT.
Keenam,
masih banyak cara yang lainya
Dan
yang terpenting yaitu:
Ingatlah,
bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Kita tidak mungkin lepas dari masalah.
Maka, amalkan prinsip-prinsip di atas saat masalah menimpa. Lalu terima dan
hadapi masalah tersebut dengan “lapang dada”. Setelah itu jalani sebagai sebuah
“proses pembelajaran,” kemudian hayati “hikmah” dibalik masalah itu, hingga
akhirnya kita bisa menikmatinya sebagai “karunia” dari Allah SWT. Wallahu alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar