Irvanuddin |
Apakah Anda pernah mengalami keadaan dimana Anda merasa tidak
mampu mengatasi suatu permasalahan yang cukup berat, namun Anda dituntut
untuk segera mungkin menyelesaikan masalah tersebut?
Atau mungkin Anda pernah merasa bahwa kegagalan Anda
disebabkan oleh keadaan yang tidak mendukung Anda?
Mungkin Anda perlu memahami bahwa sebenarnya Anda memiliki
kekuatan berpikir yang dapat merubah suatu paradigma.
Apa itu paradigma?
Paradigma adalah suatu pola pikir atau cara pikir dalam
menghadapi sesuatu. Paradigma juga bisa diartikan sebagai cara berpikir yang
telah mengakar pada diri seseorang atau sekelompok orang yang terbentuk
berdasarkan kebiasaan – kebiasaan umum (Pop Culture). Paradigma merupakan cara
pandang seseorang dalam mengahadapi rentetan kejadian dan pengalaman yang
terjadi sepanjang hidupnya.
Kadang Anda merasa gagal melakukan sesuatu, seperti saat Anda
belum berhasil dalam mendapatkan lapangan
kerja lalu kita menyerah atau mulai menyalahkan nasib yang tidak
berpihak pada Anda. Sebenarnya bukan karena nasib, tapi lebih karena Anda tidak
bisa merubah paradigma berpikir Anda yang salah karena paradigma merupakan
adalah alasan yang memberikan dorongan bagi Anda dalam berperilaku.
Mungkin Anda yang baru saja menyelesaikan masa pendidikan
mulai merasa frustrasi karena tidak juga mendapat pekerjaan, cobalah berpikir positif bahwa
mungkin saat ini Anda perlu menghabiskan waktu dengan keluarga, mengingat
ketika masa pendidikan, Anda kurang memiliki waktu berkualitas dengan keluarga
Anda. Di saat Anda telah berhasil merubah paradigma berpikir ke arah yang
positif, maka Anda tidak akan melihat sebuah hal yang sulit sebagai suatu
masalah dalam hidup Anda. Jika Anda mampu merubah paradigma berpikir, maka Anda
akan melihat permasalahan hidup Anda sebagai suatu hal yang wajar. Bagi Anda,
masalah adalah suatu hal yang biasa terjadi dan dapat dengan mudah
menyelesaikannya.
Banyak
kita lihat lulusan Sekolah Menengah, Diploma, Sarjana, Master bahkan Doktoral
yang pintar-pintar setelah tamat sekolah jadi “pengacara” alias Pengangguran
nggak ada acara.
Kalau
ditanya kenapa mereka memilih pengangguran, kebanyakan mereka mengatkan susah
mencari pekerjaan..
Betulkah
pekerjaan susah dicari??
Sebetulnya
tidak juga, yang nama nya pekerjaan itu sangat banyak dan tidak akan pernah
habis. Hanya saja banyak lulusan yang berstatus pengacara lebih memilih
menunggu lowongan PNS atau lowongan dari perusahaan swasta.
Hidup
ini bergerak dari pilihan ke pilihan, kita dikasih Tuhan hak untuk memilih,
pekerjaan bidang apa yang ingin kita tekuni. Karena dengan menekuni suatu
bidang pekerjaan sampai membuat kita menjadi paling ahli di bidang tersebut, akan
membuat kita lebih bernilai di mata orang lain.
Banyak
hal penyebabnya salah satu nya adalah gengsi.
Padahal
kita lihat banyak lahan-lahan produktif belum difungsikan, banyak SDA yang
belum diproses, banyak pekerjaan-pekerjaan yang orang menganggap sebelah mata,
tapi disitu ada celah untuk mendapatkan uang yang lebih besar dari gaji seorang
PNS atau gaji karyawan swasta, misalnya: menjadi penjual bubur, berdagang
bakso, pengumpul barang bekas kemudian dibudidayakan, sales industri kecil dan
menengah, industri kreatif, dll.
Dari
kecil orang tua kita sering mengatakan, rajin belajar agar bisa sekolah di
sekolah yang bagus atau sekolah negeri, misal waktu SD disuruh rajin belajar
agar diterima di SMP negri, kemudian di SMP diminta rajin belajar agar diterima
di SMA negri, ketika SMA kita dimotivasi untuk belajar lebih giat lagi agar
bisa di terima di PTN, waktu di PTN kita diminta serius kuliah agar bisa
diterima kerja di tempat yang bagus. Berita buruk nya, jumlah lowongan pekerjaan
yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah lulusan yang mencari pekerjaan. Gap
nya pun sangat besar. Ketika di bangku sekolah sampai kuliah ada parameter
untuk menilai keberhasilan kita misal ada Rapor di sekolah dan IP di Perguruan
Tinggi.
Kita
tidak menyalahkan harapan orang tua, hanya saja kita harus melihat dengan
rasional antara harapan dengan realita, paradigma yang salah akan menyebabkan
kita menjadi kebingungan, waktu sekolah ada target yang akan kita raih (lulus
di Sekolah Negri) dan ada nilai untuk mengukur kemampuan kita (rapor dan IP).
Ketika tamat kuliah dengan nilai bagus dan mungkin dari PT bergengsi, tapi dewi
fortuna belum memihak kepada kita sehingga belum memperoleh pekerjaan yang
menurut kita cukup ideal.
Sebenarnya
apa yang salah?
Kita
lihat paradigma kita, setelah tamat sekolah atau kuliah kita ingin mendapat
pekerjaan di tempat yang cocok menurut imajinasi kita, realita nya tidak sesuai
harapan. Artinya disini kita harus merubah paradigma kita dari “mencari
pekerjaan” menjadi “mencari uang”.
Bukan
kah tujuan kita bekerja untuk mendapatkan uang?
Ketika
kita memikirkan bagaimana mendapatkan uang, maka akan banyak jalan yang kita
lihat dan terbuka. Tinggal menanggalkan baju gengsi tadi, kemudian agar kita
bisa berjalan dalam garis tujuan kita, ideal nya kita harus banyak bermimpi
besar, tuliskan mimpi-mimpi besar tersebut kapan kita ingin meraihnya, apa
usaha untuk bisa mewujudkannya, berapa besar biaya agar mimpi itu jadi nyata,
siapa orang-orang yang bisa membantu kita untuk mempercepat mimpi itu jadi realita,
dan ada batas waktu untuk menggapai mimpi itu.
Dari
sekarang mari kita tulis tujuan hidup kita menurut mimpi-mimpi besar kita, dan
mimpi-mimpi besar kita yang kita tulis itu, harus kita baca sebanyak mungkin
setiap hari agar tertanam di alam bawah sadar kita, sehingga memacu adrenalin
kita untuk lebih kreatif, mulai lah merubah paradigma dengan mencari uang dan
menanggalkan gengsi yang menghambat langkah kita untuk berhasil.
Kemudian
agar kita lebih selektif dan tidak tergoda dengan berbagai rayuan dari luar,
mari kontrol diri kita dengan membuat laporan keuangan sehari-hari atau biasa
disebut cashflow untuk pengganti rapor kita waktu di sekolah dulu. Insya Allah
dalam 5 tahun atau 10 tahun kedepan kita akan kaget dengan pencapai-pencapaian
besar kita.
Jangan
lupa belajar lah pada ahlinya yang lebih dahulu melakukannya untuk bidang yang
kita minati, karena kita ini hanya mengikuti jejak-jejak pendahulu-pendahulu di
bidang tersebut.
Intinya Dengan mengubah paradigma Anda akan lebih mudah dalam
membongkar suatu masalah dan mencari jalan keluarnya. Anda akan menjalani hidup
dengan lebih mudah, apapun kondisinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar